Selasa, 19 Februari 2013

Naskah Drama 6 orang, tema persahabatan.


Pelangi Sahabat
Bintang bersinar dengan terang menerangi malam yang dilewati Sasya. Yang sedang termenung dan memikirkan semua masalahnya, tiba-tiba datanglah Mitha yang duduk disebelahnya.
Mitha: apa yang kamu lakukan disini? (Tanya Mitha sambil menatap Sasya)
Sasya: aku sedang berpikir betapa tidak adilnya Tuhan!( jawabnya sambil tetap menatap bintang)
Mitha: maksud kamu?
Sasya: tidakkah kamu berpikir betapa Tuhan tidak adil?
Mitha: tidak! bagiku Tuhan itu maha adil!
Sasya: kamu munafik, mana mungkin kamu tidak merasakannya, sejak lahir kamu tidak punya orang tua, dan hidupmu selalu susah
Mitha: bagiku itu bukanlah sebuah  masalah, karena itulah takdir Tuhan.
Disela-sela pembicaraan Mitha dan Sasya datanglah Ayi, Ayu dan Een.
Ayi: kenapa lagi tuh Sasya, bikin masalah apa lagi?
Ayu: iya kayaknya kalian sedang mempertentangkan sesuatu!
Sasya: aku ingin bertanya, apa kalian merasa Tuhan itu adil?
Een: tentu, kami tahu itu.
Sasya:susah ku duga, kalian itu memang munafik, padahal kalian sendiri punya kesulitan masing-masing kan?
Whyta: maksud kamu apa bilang seperti itu?
Ayi: eh kamu jangan sok tahu ya sama kehidupan kita semua!( katanya dengan marah)
Mitha: sudahlah, kenapa kalian malah bertengkar!
Een: memang kita punya kesulitan masing-masing tapi itu bukan bentuk ketidak adilan Tuhan, melaikan takdir.
Sasya: takdir, iya takdir yang buruk, membuat kehidupan tanpa makna
Whyta: benar kata Een, itu takdir.
Mitha: aku ingin bertanya sya, memangnya sesulit apa hidupmu?
Sasya: kalian tahu saat umurku masih 3 tahun aku sudah kehilangan ibu, nenek dan kakakku, sekarang aku hanya punya ayah, ayah yang selalu saja sibuk tidak pernah peduli denganku.
Mitha: hanya itu? Apa hanya itu yang membuat kamu merasa Tuhan tidak adil?
Sasya: ya, mungkin bagimu itu biasa saja, tapi bagiku itu hal yang membuatku lelah dan jenuh pada hidupku
Mitha: jika dibandingkan dengan hidupmu, hidupku lebih sulit, pertama aku ini anak yatim piatu, aku harus bekerja setiap hari untuk keperluan sekolahku. Aku tidak pernah tahu bagaimana itu Ibu, ayah, kakak dan nenek, aku tidak pernah merasakan belaian kasih sayang dari seorang ibu. Yang aku tahu aku harus bertahan hidup, hanya itu!
Een: dan aku, aku harus bekerja setiap hari untuk membantu orang tuaku, yang penghasilannya sangat pas-pasan.
Ayu: iya harusnya kamu sadar masih banyak orang yang lebih menderita daripada kamu sya.
Whyta: harusnya kamu bias bersyukur, paling tidak kamu masih punya sahabat.
Een: iya sahabat yang akan selalu ada disaat sedih senang, suka dan duka, kami akan selalu ada untukmu.
Ayi: kami akan mendukung dan menghapus setiap tetes air matamu.
Mitha: kamu ingat kita ini sahabat Sasya!
Sasya: maaf ya teman-teman, harusnya aku sadari, paling tidak aku punya sahabat sebaik dan sesetia, kalian
Ayu: iyalah, kita ini kan Best friends forever,
Een: dan kamu harus ingat setiap kali ada hujan dan badai, pasti di akhirnya aka nada sebuah pelangi dan menerangi nan mewarnai hidup ini, sama halnya seperti masalah, jadi tetaplah tersenyum.
Mitha: karena kita….
Mitha,Sasya,Een, Ayi, Whyta,ayu : sahabat yang selalu ada saat suka dan duka.
Lagu ARTI SAHABAT

Naskah Drama 6 orang bertema persahabatan.


Karena sahabat
Dalam kehidupan remaja sering ada pertikaian. Begitulah yang dialami oleh dua kelompok remaja murid SMA Negeri 1 Watampone ini. Kelompok healthy (rahmi, ayu dan ewi) mereka bertiga adalah sahabat sejati yang selalu bersama dalam suka dan duka. Ketiga orang ini baik, pintar dan ramah.  Tidak seperti kelompok evil atau nama gengnya trio evil. Mereka bertiga sangat keras, kejam dan tidak memiliki rasa keprimanusiaan.
Suatu ketika Dikantin
Rahmi, ayu dan dewi  sedang berada di kantin. Mereka sedang makan sambil bercerita. Tiba-tiba datanglah trio evil yang menyambar pembicaraan mereka.

Neni           : Hey, kalian ! ngapain kalian disini ! (memukul meja)
Faisyah      : Ini tuh tempat khusus buat kita ! jadi loh mendingan cabut sana !
Aeni           : Bener tuh ! Loe,  Loe dan Loe out! (menunjuk ke Rahmi, Ayu dan Ewi)
Rahmi        : Apa hak kalian mengusir kami. Lagian inikan tempat umum. Bukan tempat bokap kalian !
Faisyah      : Eh. Eh. Nih anak sudah mulai melawan yah ! Apa perlu saya panggilkan satpam untuk ngusir kalian!
Ayu            : Yah silahkan saja panggil satpam. Kalian pikir kami takut dengan kalian.
Neni           : Kurang ajar kalian (hampir menampar Ayu, tapi tiba-tiba Ewi berbicara)
Ewi             : Hey jangan. Sudahlah, Biar kami saja yang mengalah. Ayo kita pergi dari sini.
Rahmi, ayu dan ewi pun pergi meninggalkan kantin.
Aeni           : Akhirnya mereka pergi juga. Hahaha
Tidak lama kemudian bel pun berbunyi. Semua murid mengambil tasnya dan bergegas untuk pulang.
Seperti biasanya grup healthy sering mengerjakan tugas di rumah Rahmi. Jadi tiap sore Ayu dan Ewi datang kerumah Rahmi. Orangtua mereka pun sudah saling mengenal satu sama lain.
Sore, dirumah Rahmi
Ayu+Ewi    : Assalamualaikum (mengetuk-ngetuk pintu)
Rahmi        : Waalaikumsalam (membuka pintu) silahkan masuk tuan putri (sambil mengulurkan tangannya kebawah)(sedang bercanda untuk menghibur mereka)
Rahmi+Ayu+Ewi        : hehehehehe
Mereka bertiga menuju ke ruang tamu. Tempat dimana mereka sering mengerjakan tugas sambil berbagi cerita. Kali ini tugas yang dikerjakan adalah tugas bahasa indonesia yaitu membuat proposal. Mereka lalu mengeluarkan buku dari tas. Tapi kali ini mereka tidak bisa menyelesaikannya karena ada keributan di samping rumah Rahmi. Entah mengapa orang itu sangat ribut. Mungkin ada masalah di keluarga mereka.
Ayu            : Aduh, berisik amat! Mana bisa kita selesaikan tugas ini kalau situasinya begini.
Ewi             : Tetanggamu kenapa sih? Kok heboh amat!
Rahmi        : Aku juga nga tau nih. Nga biasa-biasanya mereka ribut seperti ini.
Mereka bertiga keluar rumah untuk melihat situasi. Ternyata keributan itu datang pada rumah faisyah. Diluar rumah Faisyah ada kelompok trio evil yang sedang kebingungan. Kelompok healthy pun menuju ke rumah faisyah.
Rahmi        : faisyah, ada apa dengan kamu?
(faisyah hanya nangis dan merunduk)
Neni           : Ngapain loh kesini! Sudah pulang sana, mengganggu aja!
Aeni           : Loh kok masih disini. Kalian budek ya! Kami bilang pergi dari sini ! ( dengan suara yang kejam)
Faisyah      : Sudahlah, jangan husir mereka. Mereka kan teman kita juga.
Neni           : Kamu kenapasih faisyah? Kenapa mesti lo bela mereka?
Aeni           : Faisyah, kamu habis kesambet batu yah ?
Faisyah      : Sudahlah, hentikan semua kebodohan ini.
Neni           : Maksudloh apasih? Gue nga mengerti dengan semua ini!
Aeni           : Baiklah kalo ini mau kamu. Kami akan menurutinya.
Ayu            : Kok kamu sedih sih faisyah? Emengnya ada apa?
Faisyah      : Aku tidak habis pikir. Kenapa sih orangtuaku selalunya bertengkar. Apa mereka tidak lelah dengan semua ini?
Ewi             : Kamu yang sabar yah faisyah.
Faisyah      : Tapi aku sudah benar-benar tidak tahan lagi. Hampir setiap hari dan setiap saat aku mendengar bapak dan ibuku bertengkar.
Rahmi        : Mungkin memang saat ini bapak dan ibumu sedang ada masalah. Berdoa sajalah, semoga masalah mereka segera bisa diatasi.
Neni           : Kami pun akan turut  berdoa agar orangtuamu tidak bertengkar lagi.
Faisyah      : Hatiku hancur waktu mendengar ibuku minta cerai. Seandainya mereka benar-benar bercerai, aku harus ikut siapa? aku malu, malu dan sangat malu sekali teman-teman.
Aeni           : Aku mengerti sekali perasaanmu, tapi kamu juga jangan sampai terlalu sedih karena aku khawatir kalau kamu terlalu sedih nanti malah akan mempengaruhi fisikmu.
Rahmi        : Iya faisyah. Semua ini pasti ada jalan keluarnya kok.
Faisyah      : Ah biarlah, seandainya aku sakit, mungkin orang tuaku tidak peduli sama sekali.
Ayu            : Tidak ada orang tua yang tidak peduli dengan anaknya. 
Ewi             : Mungkin saat ini mereka berdua sedang ada masalah jadi mereka terlihat sibuk dengan urusan mereka sendiri.
Faisyah      : Percuma aku punya orang tua kalau setiap hari isinya bertengkar saja. Apa mereka berdua tidak malu dengan tetangga yang sudah pasti mendengar suara mereka bertengkar?
Rahmi        : tapikan biar bagaimana pun juga dia tetap orangtuamu.
faisyah       : Saya harus bagaimana  (sambil menunduk dan menangis)
neni            : sampaikan bahwa kamu merasa sangat tidak nyaman bila mereka berdua bertengkar.
Faisyah      : akan saya coba
Aeni           : Nah, kamu jangan sedih lagi ya. Ayo donk tersenyum lagi (sambil mengusap air mata faisyah)
Faisyah      : terimakasih yah. Kalian sudah ingin menjadi temanku. Dan memberiku semangat dengan cobaan ini. Aku sayang kalian semua.
Rahmi        : kami juga sayang kok sama kamu.
Mereka semua lalu berpelukan.

Naskah drama 2 orang bertema persahabatan.


Nama Pemeran
Rahmi Rusnaf sebagai Rahmi
Ayusma sebagai Ayu

Diaryku
Sampai saat ini keluarga Ayu belum pulang juga, Padahal hari tampak semakin Sore. Ayu duduk diteras rumah sambil menulis sesuatu di sebuah buku diarynya. Tampaknya ia merasa sedih. Tiba-tiba Rahmi datang mengagetkan Ayu.
Rahmi : Hai (memukul pundak Ayu)
Ayu     : (Hanya diam dan merunduk sedih)
Rahmi : Kamu kenapa? Apa kamu mempunyai masalah?
Ayu     : Tidak, aku tidak apa-apa.
Rahmi : Jangan bohong, kamu tidak bisa bohong dengan matamu. cerita saja sama saya.  Mungkin saya bisa membantu.
Ayu     : Sudahlah, tidak ada yang perlu dijelaskan.
Rahmi : (Mengambil buku diary yang di pegang Ayu) lalu Ini apa? Pasti kamu menyimpan rahasia disini.
Ayu     : Tidak! Kembalikan buku itu. Kamu tidak bakalan mengerti dengan perasaanku. aku sudah bosan hidup di dunia ini. Lebih baik aku mati saja. (mencoba bunuh diri dengan menggores silet di tangannya)
Rahmi : Hentikan Ayu! Ini hal bodoh yang kamu lakukan. Kau pikir dengan cara bunuh diri masalahmu akan selesai. Tidak! Mungkin ini akan menambah masalah saja.
Ayu     : ( Menangis )
Rahmi : (Mencoba menenangkan Ayu) Tolong, ceritalah kepada saya. Kamu harus percaya sama saya. Saya yakin kita dapat menyelesaikan masalah ini. Aku juga ikut sedih melihat kamu seperti ini.
Ayu     : Aku ini seorang anak yang tidak diharapkan. Aku selalu dibeda-bedakan dengan saudaraku yang lain. Aku seperti pembantu dirumah ini.
Rahmi : Kenapa kau mengatakan begitu? Padahal orangtuamu sangat baik sama kamu.
Ayu     : Yah memang dihadapan oranglain dia kelihatan tampak baik. Padahal itu hanya rekayasa belaka. Kamu tidak pernah merasakan apa yang aku rasakan - Mungkin jika kamu berada diposisiku kamu akan lelah bertahan hidup. Tiap hari aku disiksa, disuruh ini, disuruh itu. Semua pekerjaan rumah aku yang kerja. Mereka tidak peduli dengan aku.
Rahmi : kamu yang sabar yah Ayu. Tapi kamu itu masih beruntung. Kamu masih bisa merasakan yang namanya sekolah dan bisa tinggal dirumah yang semewah ini. Masih banyak kok orang yang lebih menderita di luar sana.
Ayu     : Tapi aku sudah tidak bisa bersabar dengan ulah mereka.
Rahmi : hmm. Ayu ngak boleh gitu. Kamu harus bisa tegar. Mungkin cobaan ini hanya sesaat. Kamu harus yakin suatu saat nanti hidupmu akan lebih baik. Aku akan membantu kamu untuk menyelesaikan masalah ini. Aku yakin orangtuamu itu punya hati yang baik.
Ayu     : Hmmm (tersenyum) makasih yah kamu sudah memberiku semangat hidup. Aku akan tetap tegar menghadapi semua ini.
Rahmi : Itulah fungsi sahabat. Selalu setia Membantu sahabatnya ketika mempunyai masalah.